Penelitian terbaru menunjukkan bahwa strawberry dan buah
berry lainnya memiliki kandungan yang bisa meningkatkan daya ingat ketika usia
senja nanti. Memakan satu porsi strawberry setiap minggu dapat berpengaruh
terhadap daya pikir Anda selama beberapa tahun.
"Studi epidemiologi ini mengungkapkan tentang asupan
berry yang berkaitan dengan penurunan memori pada lansia. Padahal sebelumnya,
sedikit peneliti yang telah menyelidiki efek dari buah berry dan flavonoid
untuk daya ingat orang dewasa" tutur Dr. Elizabeth Devore, seorang dokter
di Bringham dan Women's Hospital serta Harvard Medical School. Devore juga
mengatakan bahwa penemuan ini merupakan kabar gembira karena diet yang sehat
dan sederhana dapat meningkatkan kinerja otak orang dewasa.
Dalam studi yang dipublikasikan oleh Thursday dalam Annals
of Neurology, peneliti menggunakan metode survei terhadap lebih dari 16.000
wanita berusia 74 tahun. Dari hasil penelitian itu menunjukkan bahwa wanita
yang banyak mengonsumsi buah berry, daya ingatnya lebih tajam daripada yang
kurang asupan berry atau strawberry.
"Jika Anda tidak mengonsumsinya selama enam bulan, dua
tahun, atau lebih, bisa mempengaruhi kesehatan Anda," papar Dr. Richard
Isaacson, seorang profesor neurologi di Universitas Miami. Penurunan kognitif
bisa menyebabkan risiko demensia dan Alzheimer. Menurut Alzheimer Association,
penyakit Alzheimer sudah menyerang lebih dari 5,4 juta orang di Amerika Serikat.
Di samping itu, para ahli juga meneliti tentang flavonoid,
sejenis antioksidan, khususnya anthocyanidins, yang terkandung dalam blueberry
dan strawberry. Peneliti sebelumnya menunjukkan bahwa buah berry berasal dari
flavonoid yang mampu menyimpan memori dalam otak. "Banyak mengonsumsi
makanan yang mengandung flavonoid, seperti teh, apel, atau jeruk, juga dapat
memperbaiki daya ingat," urai Devore, seperti yang dikutip dari Times of
India.
Devore menyarankan kepada para peneliti agar memperhatikan
faktor lain yang mungkin menyebabkan penurunan daya ingat, misalnya gaya hidup
seseorang atau aktivitas fisik lainnya. Studi baru ini bukanlah satu-satunya
yang mempelajari hubungan antara daya ingat yang menurun dan gizi seseorang.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak penelitian
mempertanyakan peran diet yang berpengaruh dengan penurunan kognitif. Ternyata,
diet bisa mengurangi risiko terkena penurunan kognitif ringan. Sedangkan orang
dewasa yang mengonsumsi makanan hingga 6.000 kalori per hari mungkin memiliki
risiko dua kali lipat mengalami kehilangan memori.
Untuk itu, tidak ada kepastian seberapa banyak kita harus
memakan makanan yang mengandung flavonoid demi mendapatkan manfaatnya. Namun,
tidak ada salahnya menyadari efek positif mengonsumsi makanan tersebut yang
bisa menambah daya ingat otak Anda.