Mesin Gol di Jerman, Peluru bagi Polandia

Dua pekan sebelum kalah dari Chelsea pada final Liga Champions lewat drama adu penalti, Bayern Muenchen dibuat tersentak di Piala Jerman. Mereka dilibas Borussia Dortmund di final Piala Jerman dengan telak, 2-5. Siapa aktor utama tukang jagal bagi Bayern waktu itu?

Dia adalah Robert Lewandowski, bomber haus gol yang akan berkostum tim nasional Polandia di Piala Eropa 2012. Tiga dari lima gol ke gawang Bayern itu lahir dari striker 23 tahun tersebut. ”Sulit menemukan kata-kata untuk menggambarkan yang terjadi saat itu,” tulis Lewandowski di akun Facebook-nya. ”Fantastis, luar biasa, dahsyat!”


Ia tidak berlebihan dalam berbagi kesan. Musim 2011/2012 di Jerman memang milik Lewandowski. Ia mesin gol klubnya, Dortmund, saat merebut gelar ganda musim ini, yakni Bundesliga dan Piala Jerman. Dengan kontribusi 22 gol, ia top scorer Dortmund dan pencetak gol tersubur ketiga Bundesliga setelah Klaas-Jan Huntelaar dan Mario Gomez.

Berkat kesuburannya dalam menorehkan gol-gol musim ini, nama Lewandowski dipelesetkan untuk julukan dia: ”Lewangoalski”. Bermodalkan gol-gol yang diukirnya di Jerman, ia siap unjuk gigi di panggung lebih besar di Piala Eropa 2012. Etalase yang tepat untuk memikat klub-klub besar Eropa.

”Lewandowski: Harapan Terbesar Kita di Piala Eropa”, tulis koran Polandia, Polska. Sedemikian besar harapan itu, meski sejumlah pengamat sepak bola setempat menyebut lolos dari penyisihan grup sudah berarti kesuksesan bagi Polandia, tabloid Fakt melontarkan pertanyaan, ”Akankah Lewandowski memenangi Piala Eropa untuk kita?”

Lahir di Warsawa, Agustus 1988, Lewandowski menapak tangga kesuksesannya tahap demi tahap. Tak seperti rekannya, kiper Wojciech Szczesny, yang dikontrak klub sebesar Arsenal hanya dua tahun setelah menjadi kiper yunior, Lewandowski harus melewati proses tidak instan sebelum digaet Dortmund.

Diawali kontrak di klub divisi lima, Delta Warsaw, lalu di klub divisi empat, tim reserve Legia Warsaw, Lewandowski bergabung dengan klub divisi tiga, Znicz Pruszkow, yang dibawanya promosi ke divisi dua dan ia menjadi top scorer (15 gol). Musim berikutnya, ia kembali top scorer divisi dua.

Pencapaian bagus itu membuka mata klub-klub divisi utama. Pada 2008, dia direkrut Lech Poznan dan menjadi penyerang tersubur dengan 20 gol (musim 2008/2009), lalu 18 gol pada 2009/2010 plus gelar juara bagi Poznan untuk pertama kalinya dalam 17 tahun. Juni 2010, Lewandowski digaet Dortmund.

”Dia striker dengan teknik istimewa,” kata Juergen Klopp, Pelatih Dortmund. Nilai transfernya ke Dortmund saat itu 4,5 juta euro (Rp 53,6 miliar), rekor transfer di Polandia. Kini, transfernya ditaksir 15 juta euro (Rp 179 miliar). Angka itu masih bisa membengkak jika Lewandowski bersinar di Piala Eropa 2012.