Kanker usus termasuk jenis kanker yang mematikan. Tapi kini
studi menemukan konsumsi jahe bisa membantu mengurangi kemungkinan risiko
terkena kanker usus.
Para peneliti dari University of Michigan Medical School
menuturkan jahe dapat digunakan sebagai agen pencegahan untuk kanker usus
karena dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker tersebut.
Hasil ini didasarkan pada penelitian yang melibatkan 15
relawan yang diberi 2 gram suplemen jahe selama 28 hari dan dibandingkan dengan
15 relawan yang diberikan plasebo.
Diketahui relawan yang mengonsumsi suplemen jahe menunjukkan
tanda-tanda peradangan usus yang berkurang, yaitu suatu kondisi yang sering
dikaitkan dengan kanker usus. Hasil studi ini telah dipublikasikan dalam Cancer
Prevention Research, yaitu sebuah jurnal dari American Association for Cancer Research.
“Hal ini akan meningkatkan orang untuk mencegah kanker
dengan cara yang tidak beracun serta meningkatkan kualitas hidupnya dengan
biaya yang efektif,” ujar Suzanna Rick, seorang dokter naturopati, seperti
dikutip dari Telegraph.
Meski begitu Rick menuturkan masih dibutuhkan penelitian
lebih lanjut dalam hal uji klinis untuk mengetahui bagaimana jahe ini bisa
mengurangi risiko kanker serta senyawa apa yang berperan dalam proses tersebut.
Usus merupakan bagian dari sistem pencernaan manusia yang
terdiri dari usus halus (usus kecil) dan usus besar. Sebagian besar kanker usus
yang berkembang terjadi di usus besar (colon cancer) dan hanya sebagian kecil
saja yang terjadi di usus halus.
Gejala yang muncul dari kanker usus ini adalah perdarahan
atau adanya darah dalam feses, terjadi perubahan kebiasaan buang air besar yang
berlangsung selama 3 minggu atau lebih, penurunan berat badan tanpa penyebab
yang jelas, kelelahan ekstrem dan adanya nyeri atau benjolan di perut.