Drama adu penalti akhirnya tersaji di gelaran Euro edisi
kali ini. Inggris dan Italia adalah tim yang menjadi aktor dalam drama yang
tersaji dini hari tadi.
Ketakutan The Three Lions akan adu penalti benar-benar
terbukti. Pada pertandingan delapan besar Euro 2012, mereka tumbang di kaki
punggawa Gli Azzuri dengan skor 2-4.
Gagalnya duo Ashley - Young dan Cole -menjalankan tugas
mereka membuat tim Negeri Ratu Elizabeth ini haus angkat koper dari gelaran
akbar Piala Eropa. Kepastian pulangnya skuad asuhan Roy Hodgson ini ditentukan
oleh sepakan algojo terakhir Italia, Alessandro Diamanti.
Kekalahan yang diterima Inggris ini mengundang berbagai
pendapat dari beberapa punggawa mereka. Wayne Rooney menjadi salah satu pemain
yang memberikan tanggapan soal pertandingan tersebut.
Menurut penyerang asal Manchester United ini timnya bermain
cukup baik. Mereka sangat ingin memenangkan pertandingan dan melaju ke semi
final. Meski begitu, Italia masih lebih menguasai pertandingan dibandingkan
dengan timnya. Beruntung, Rooney dan rekan-rekannya mampu bertahan dengan baik
sehingga memaksakan hingga ke babak adu penalti. Meskipun kalah, Ia mengajak
rekan-rekannya untuk tetap berbesar hati.
"Sangat jelas kami semua bersimpati dengan hasil
tersebut, namun itu telah terjadi dan kami harus tetap menegakkan kepala. Tak
seorang pun berharap banyak kepada kami di turnamen ini dan kami telah
menunjukkan bahwa kami adalah tim yang bagus. Kami terorganisir dengan baik dan
hal itu baik untuk pertandingan lainnya. Banyak pemain muda dan pengalaman ini
akan membantu mereka - kami semua gembira (untuk hari esok)," tukas
Rooney.
"Sangat sulit untuk menerima ini, dan hal ini telah
terjadi berulang kali - saya berharap kami menang kali kali ini."
"Mereka lebih banyak menguasai bola dan mendapatkan
peluang, namun mereka tidak banyak memiliki peluang yang baik - mungkin (Mario)
Balotelli in paruh pertama - tetapi kami bertahan dengan baik dan berharap akan
mendapatkan kesempatan. Sayangnya, babak adu penalti terjadi dan segalanya bisa
terjadi di sana."