Italia menaklukkan Jerman 2-1 di semifinal Euro 2012. Mario
Balotelli memborong dua gol Azzurri.
Juara tiga kali Jerman dan Juara 1968 Italia bentrok di
National Stadium, Warsawa, Jumat (29/6), demi mendapatkan hak untuk menantang
sang juara bertahan Spanyol, yang sudah lolos terlebih dahulu, di partai
puncak.
Jerman mengincar kemenangan kompetitif pertamanya atas
Azzurri. Dari tujuh pertemuan di turnamen besar, mereka hanya sanggup
membukukan empat hasil imbang dan tiga kekalahan.
Pasukan Joachim Loew tengah on-fire. Mereka turun di laga
ini dengan mengusung rekor hebat, yakni 15 kemenangan kompetitif secara
beruntun. Itu membuat mereka lebih diunggulkan untuk lolos ke final.
Sementara itu, sejak ditangani oleh Cesare Prandelli, Italia
masih belum tersentuh kekalahan di semua laga kompetitifnya, yaitu menang
sembilan kali dan imbang lima kali.
Loew menerapkan formasi 4-2-3-1 dan kembali menurunkan
sejumlah bintang yang disimpannya kala menekuk Yunani 4-2 di perempat final,
termasuk Mario Gomez serta Lukas Podolski.
Gelandang Bastian Schweinsteiger, yang dikabarkan memiliki
masalah dengan pergelangan kakinya, sudah fit untuk masuk starting eleven Tim
Panser.
Sementara itu, Prandelli memilih skema 4-3-1-2 dan
mengandalkan duet Balotelli serta Antonio Cassano di depan dengan dukungan
Riccardo Montolivo di belakangnya.
Giorgio Chiellini, yang absen saat melawan Inggris akibat
cedera paha, dipercaya menempati pos bek kiri, sedangkan bek kiri Federico
Balzaretti digeser ke kanan sebagai alternatif pengganti Ignazio Abate (cedera)
dan Christian Maggio (skors).
Daniele De Rossi, yang sebelumnya diragukan bisa tampil
akibat cedera, terbukti fit dan dipilih sebagai starter.
Jerman, yang lebih diunggulkan untuk melaju ke final,
mengawali laga dengan penuh percaya diri.
Hanya 15 menit sejak wasit Stephane Lannoy asal Prancis
meniupkan peluit tanda kick-off, Tim Panser sudah tiga kali mengancam gawang
Italia yang dijaga Gianluigi Buffon, salah satunya lewat kemelut di depan
gawang yang masih berhasil diamankan oleh Andrea Pirlo.
Diserang sedemikian rupa, Italia tersengat, lalu balik
menekan, dan berhasil unggul terlebih dahulu pada menit 20 lewat sundulan jarak
dekat Balotelli memanfaatkan crossing Cassano.
Setelah gol itu, Italia sanggup menarik kembali alur
permainan ke arah mereka. Pirlo, yang di menit-menit awal jarang mendapatkan
bola, mulai menunjukkan keahliannya, mengatur permainan.
Partarungan seru pun terjadi di lini tengah. Pirlo menjadi
motor penggerak mesin Italia, sedangkan Ozil, yang ditempatkan melebar ke
kanan, menginspirasi hampir setiap serangan Jerman.
Italia semakin di atas angin setelah Balotelli mencetak gol
keduanya pada menit ke-35. Berawal dari sebuah serangan balik, striker Azzurri
itu melepaskan tendangan keras dari luar area yang membuat Neuer tak mampu
bereaksi. Gawang Jerman bergetar, 2-0 untuk Italia.
Jerman lalu merombak lini depannya di awal babak kedua.
Klose dan Reus masuk menggantikan Gomez serta Podolski, yang dibuat 'tenang'
oleh bek-bek Italia sepanjang 45 menit pertama.
Jerman punya peluang untuk menyusutkan selisih skor pada
menit ke-61 lewat tendangan bebas Reus, tapi super save dari Buffon membuat
usahanya jadi sia-sia.
Balotelli, yang sepertinya bakal menjadi pahlawan Italia di
laga ini, ditarik keluar dan digantikan oleh Di Natale pada menit 71 akibat
masalah otot.
Fokus menyerang, pertahanan Jerman pun melemah dan
kehilangan konsentrasi. Neuer dan Badstuber bahkan melakukan Blunder yang
nyaris membuat timnya semakin tertinggal, tapi Marchisio gagal memanfaatkannya.
Lini belakang Jerman tampak sangat rapuh menghadapi serangan
balik, dan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Italia. Di Natale bahkan
mendapatkan peluang untuk melebarkan selisih skor setelah lepas dari pengawalan
dan one-on-one dengan Neuer, tapi finishing-nya tidak menemui sasaran.
Kedisiplinan para pemain belakang serta ketangguhan Buffon
di bawah gawang membuat Jerman kesulitan menembus pertahanan Italia.
Jerman menunjukkan semangat pantang menyerahnya dan berhasil
menipiskan selisih skor pada menit 92 lewat eksekusi penalti Ozil setelah
Balzaretti divonis handball di area terlarang.
Di menit-menit akhir, Neuer bahkan berulang kali
meninggalkan gawangnya sampai ke tengah lapangan untuk membantu serangan, tapi
kedudukan tidak berubah.
Skor 2-1 untuk Italia pun bertahan hingga peluit panjang.
Hasil ini serupa dengan pertemuan terakhir kedua tim di babak yang sama pada
Piala Dunia 2006. Jika waktu itu Italia menang 2-0 lewat extra-time, kali ini
mereka menyelesaikannya dengan skor tipis di waktu normal.
Pirlo terpilih sebagai man of the match. Bagi playmaker
Italia tersebut, penghargaan ini adalah yang ketiga setelah sebelumnya dia juga
terpilih sebagai man of the match saat melawan Kroasia dan Inggris.
Sejarah tak pernah menang Jerman dari Italia di turnamen
besar kembali terulang. Azzurri pun maju ke final untuk menghadapi Spanyol,
sang juara bertahan sekaligus 'rekan' mereka dari Grup C.